Profile Desa

Siempat Rube II adalah salah satu desa di Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa ini terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun Jambu Mbellang I, Dusun Jambu Mbellang II, dan Dusun Kuta Kacip. Mayoritas penduduk Desa Siempat Rube II memeluk agama Kristen.

Sejarah Desa Siempat Rube II

Desa Siempat Rube II adalah Salah satu dari 3 Desa awal terbentuknya Kecamatan Siempat Rube pada Tahun 2005, Desa Siempat Rube II memekarkan diri menjadi Dua Desa, yaitu Desa Siempat Rube II dan Siempat Rube IV.

Letak Geografis Desa Siempat Rube II

Secara Geografis dan administrtif Desa Siempat Rube II merupakan salah satu dari enam Desa di Kecamatan Siempat Rube dan memiliki Luas Wilayah 18,62 Km2 secara topografis terletak didataran tinggi dengan ketinggian 1400 m diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 20-28˚ C yang terdiri dari tiga Dusun yaitu, Dusun I Jambu Mbellang, Dusun II Jambu Mbellang, dan Dusun Kuta Kacip.

Jumlah penduduk Desa Siempat Rube II sebanyak 1.023 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 50 jiwa/km. Adapun jumlah penduduk laki-laki sebesar 513 jiwa dan perempuan sebesar 510 jiwa dengan ratio jenis kelamin 98,28. Jumlah rumah tangga Desa Siempat Rube II sebesar 257 RT dengan rata-rata penduduk per rumah tangga sebanyak 4 orang.

Lahan di Desa Siempat Rube II terdiri dari lahan kering sebesar 95% dan lahan basah atau persawahan sebesar 5% .

Batas Wilayah Desa Siempat Rube II

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Siempat Rube I
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan STTU Julu
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siempat Rube IV
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Traju

Visi :

"Mewujudkan Desa Siempat Rube Dua sebagai Desa yang Mandiri Berbasis Pertanian Modern dan Agrowisata untuk Mencapai Masyarakat Sehat, Cerdas dan Sejahtera"

Misi :

Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal dan meningkatkan tata kelola pemerintahan Desa. Bekerja sama dengan petugas penyuluh lapangan untuk meningkatkan hasil pertanian.

Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian yang ada di Desa Siempat Rube II. Mengembangkan kawasan agrowisata Desa.

Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat.

Meningkatkan kecerdasan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat.

Meningkatkan dan mengelola Pendapatan Asli Desa Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih melalui pelaksanaan Otonomi Daerah.

Potensi Desa

JAGUNG

Tanaman jagung tumbuh melimpah dan menjadi komoditas penting bagi ketahanan pangan desa. Jagung tidak hanya dikonsumsi masyarakat, tapi juga dijual sebagai bahan baku industri pakan ternak. Dalam musim panen, hasil jagung dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para petani.

NANAS

Nanas tumbuh subur di wilayah perbukitan desa. Rasa nanas yang manis dan segar menjadikannya banyak diminati, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk diolah.

KOPI

Desa ini memiliki potensi unggulan dalam budidaya kopi. Perkebunan kopi yang terhampar di dataran tinggi menghasilkan biji kopi berkualitas dengan cita rasa khas. Proses tanam hingga panen dilakukan secara tradisional oleh petani lokal, menjaga keaslian rasa dan aroma kopi desa kami.

PADI

Sebagai desa agraris, padi menjadi salah satu hasil utama pertanian masyarakat. Sawah-sawah yang membentang luas menjadi sumber kehidupan bagi banyak keluarga. Produksi beras dari desa kami dikenal bersih, pulen, dan alami karena minim penggunaan bahan kimia.

CABAI

Cabe merah besar dan rawit tumbuh baik di desa ini. Selain untuk konsumsi lokal, cabe juga didistribusikan ke pasar regional dan sangat dibutuhkan saat musim panen.

CAGAR BUDAYA

Desa Siempat Rube II memiliki potensi cagar budaya berupa Situs Perabuen Mejan Padang yang menjadi warisan arkeologis penting bagi Suku Pakpak. Situs ini terdiri dari tatanan batu melingkar dengan diameter sekitar 3 meter dan delapan pertulanen (wadah abu jenazah) yang menyimpan sisa-sisa pembakaran. Hasil ekskavasi arkeologi oleh tim Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2023 menemukan fragmen keramik guci asing dari China dan India yang menunjukkan adanya hubungan dagang internasional sejak abad ke-12 Masehi. Penemuan ini menjadi bukti bahwa leluhur Pakpak Bharat memiliki peradaban maju dan keterhubungan dengan dunia luar. Selain sebagai warisan sejarah, situs ini memiliki potensi wisata edukasi yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan peninggalan leluhur.